REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku senang dengan penunjukkan salah satu tokoh Muhammadiyah Abdul Malik Fajar sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Namun penunjukkan Abdul Malik Fajar kata Din bukanlah sebagai perwakilan dari Muhammadiyah, melainkan mewakili seluruh elemen masyarakat untuk dapat memberikan masukan-masukan positif bagi presiden.
"Abdul Malik Fajar tidak hanya mewakili Muhammadiyah, tapi mewakili seluruh rakyat Indonesia," kata Din di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (22/1).
Din memahami dalam pengangkatan orang-orang yang akan duduk di Wantimpres, tidak harus mewakili masing-masing ormas. Yang terpenting kata dia dapat merepresentasikan berbagai kalangan masyarakat Indonesia.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia ini juga menyebut pengangkatan Wantimpres adalah hak prerogratif presiden. Untuk itu ia mengimbau semua piham agar memberi kesempatan untuk bekerja sesuai kapasitas sebagai orang-orang yang memberi pertimbangan saat Presiden Joko Widodo mengambil keputusan.
"Anggota Watimpres tentu punya kaliber kenegarawanan. Berilah waktu untuk bekerja," ujar Din