Kamis 22 Jan 2015 09:49 WIB

Hubungan Polri-KPK Kusut, Jokowi Diminta Ambil Langkah Tegas

Calon Kapolri Komjen Budi Gunawan di ruang Komisi III DPR, Kamis (15/1)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Calon Kapolri Komjen Budi Gunawan di ruang Komisi III DPR, Kamis (15/1)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Jokowi diminta segera mengambil langkah tegas agar konflik antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak meluas dan tajam.

“Sebab saat ini, dukungan terhadap Komjen Budi Gunawan untuk melakukan perlawanan terhadap KPK terus meluas di internal Polri,” ungkap Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Kamis (22/1).

Neta selanjutnya membeberkan bahwa setelah para perwira menengah dan perwira tinggi Polri

berkumpul menyatakan akan melakukan perlawanan terhadap KPK, kini giliran para penyidik Polri di KPK yang disebut-sebut siap angkat kaki dari lembaga itu.

Mereka, sebutnya, menilai Abraham Samad dan Bambang Widjojanto terlalu arogan dan sewenang-wenang menzalimi institusi induk mereka, Polri. “Informasi yang terhimpun, KPK terbelah dalam menyikapi proses penetapan calon Kapolri BG sebagai tersangka,” ujarnya.

IPW berharap, Presiden Jokowi mendengarkan hasil rapat paripurna DPR. “Dengan adanya Kapolri definitif, situasi di Polri bisa terkendali, sehingga tidak terjadi gerakan atau manuver liar yang membuat hubungan Polri-KPK kian kusut,” jelas Neta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement