REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Intensitas curah hujan di Jakarta akan terus mengalami peningkatan sesuai polanya pada akhir Januari hingga pertengahan Februari. Banjir tetap mengintai ibukota.
"Kondisi ini dapat memicu timbulnya banjir," tutur Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya kepada Republika, Kamis (22/1).
Menurut Sutopo, banjir tahun ini diperkirakan lebih besar daripada tahun 2013 dan 2014. Ia berpendapat seperti itu berdasarkan musim penghujan di tahun sebelumnya yang menunjukkan pola banjir besar di Jakarta umumnya terjadi pada minggu ketiga Januari hingga pertengahan Februari.
Lebih lanjut, Sutopo mengatakan, saat ini semua sungai di Jakarta dalam keadaan normal. Tinggi muka air sungai masih aman. Berdasarkan pantauan dari Posko BPBD DKI Jakarta pada Kamis pagi (22/1) posisi tinggi muka air sungai di pos pengamatan diantaranya, Katulampa 50 cm (siaga 4), Depok 130 cm (siaga 4), Manggarai 720 G (siaga 4).
Di Karet 410 cm (siaga 4), Krukut Hulu 80 cm (siaga 4), Pesanggrahan 80 cm (siaga 4), Angke Hulu 50 cm (siaga 4), Cipinang Hulu 85 cm (siaga 4), Sunter Hulu 50 cm (siaga 4), Pulo Gadung 370 cm (siaga 4), Waduk Pluit -165 cm, dan Pasar Ikan 170 cm (siaga 3).
"Kita harus merespon alam. Sudah tahu bahwa puncak hujan pada Januari-Februari maka kita harus mengantisipasi semua aktivitas kita terkait dengan kondisi cuaca," kata Sutopo.
Karena itu BNPB mengimbau agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dapat bersiap-siap menghadapi kemungkinan datangnya banjir.