REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pasukan TNI dikerahkan untuk mengamankan perlintasan PM Timor Leste Xanana Gusmao melalui perbatasan Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menuju Distrik Oecuse di perbatasan Timor Tengah Utara (TTU), Rabu (21/1).
"Kita kerahkan 115 personel dari unsur kesatuan Kodim 1605/Belu, Kodim 1618/TTU, Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 514 dan Sektor Barat Yonif 744/SYB," kata Wakil Komandan Satgas Pengamanan VVIP Perlintasan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao ke Oecuse, Kol Infantri Adrianus Suryo Agung Nugroho yang dihubungi dari Kupang, Rabu.
Menurut dia, pengamanan VVIP itu dilakukan TNI sebagai bagian dari tanggung jawab keamanan negara atas tamu negara yang melintas di negara di perbatasan dua negara satu budaya tersebut.
Dikatakannya, pengaman VVIP ini merupakan bagian dari tugas pokok TNI dalam pelayanan terhadap tamu asing atau luar negeri yang melintasi jalur Indonesia.
Personel yang dikerahkan kata Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti Kupang itu, bertugas menjaga kondisi keamanan di sepanjang jalur mulai dari Motaain menuju ke perbatasan Sakato, Wini-TTU, sebelum mantan Presiden Timor Leste itu masuk ke Distric Oecuse sebagai wilayah kedaulatan Timor Leste.
Menurut Adrianus, selain personel TNI, pengamanan VVIP untuk mantan pejuang kemerdekaan Timor Leste itu, juga melibatkan personel dari kesatuan Brimobda Polda Nusa Tenggara Timur, Kepolsian Resort Belu unsur Sat Lantas, Personel Kepolisian Resort Timor Tengah Utara serta Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara.
"Pengaman dilakukan dengan sukses tadi saat perlintasan PM Xanana Gusmao," kata Adrianus.
Dia mengaku koordinasi dan sinkronisasi lintas petugas pengamanan sangat baik dilakukan, sehingga kondisi pengamanan bisa berjalan baik, sehingga tamu negara yang melakukan perlintasan bisa berjalan aman.