REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Puluhan karyawan Mataram Tunggal Garment di Dusun Balong, Desa Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta keracunan makanan setelah menyantap makan siang yang disediakan oleh katering perusahaan. Akibatnya sekitar 70 karyawan harus dilarikan ke rumah sakit Panti Nugroho, Pakem, Sleman.
Kapolsek Ngaglik, Kompol Parnoto mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan sebanyak 70 karyawan yang mengalami keracunan. Namun, kata Kompol Parnoto, yang terdata di RS Panti Nugroho sekitar 30 orang.
"Karena ada yang sudah keluar," ujat Kompol Parnoto kepada wartawan di RS Panti Nugroho, Rabu (21/1).
Ia menjelaskan, kejadian berawal ketika pada saat jam makan siang sekitar pukul 12.00 WIB karyawan mendapatkan jatah makan siang dari perusahaan. Makanan tersebut disediakan oleh tiga katering yang biasa menyediakan makan siang bagi karyawan.
Namun, sekitar pukul 14.30 WIB karyawan banyak yang mual-mual dan muntah. Sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Makanannya pecel sama telor," katanya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih meminta keterangan dari berbagai pihak untuk mengetahui penyebab keracunan. Ia juga harus menguji makanan tersebut ke laboratorium.
Lia Sugiarti, salah seorang korban mengaku perutnya mual setelah memakan nasi sambal pecel dengan lauk telor. Makanan tersebut ia makan pada pukul 12.00 WIB. "Habis itu jam satu perut nyeri dan muntah" katanya.
Pantauan Republika, puluhan karyawan yang keracunan saat sedang mendapatkan penanganan dari dokter di selasar rumah sakit. Namun beberapa dirawat di ruangan.