REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan membangun satu pabrik gula baru di Cirebon. Rencana itupun mendapat dukungan dari para petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar.
Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro menjelaskan, rencana pembangunan pabrik gula baru di Cirebon itu bersamaan dengan rencana pembangunan sepuluh pabrik gula di Indonesia, yang diperkirakan membutuhkan dana investasi sebesar Rp 40 – Rp 50 trilliun. Khusus untuk pembangunan pabrik gula baru di Cirebon, dibutuhkan dana investasi sekitar Rp 2 triliun.
‘’Pabrik gula baru itu diharapkan bisa mulai produksi pada 2017 mendatang,’’ ujar Ismed, di Cirebon, Rabu (21/1).
Ismed mengatakan, proses kontruksi pembangunan pabrik gula baru di Cirebon tersebut diharapkan bisa mulai dilakukan pada akhir 2015. Pembangunan pabrik gula baru itu nantinya akan menggabungkan tiga pabrik gula lainnya yang telah ada (amalgamasi), yakni pabrik gula (PG) Tersana Baru, PG Karangsuwung dan PG Sindang Laut.
‘’Jadi nanti menjadi satu pabrik dengan kapastias 6.000 ton per hari,’’ terang Ismed.
Ismed pun berharap, keberadaan pabrik gula baru itu bisa menghasilkan tingkat rendemen minimal tebu di Jabar hingga sepuluh persen. Dengan demikian, bisa memberikan keuntungan yang lebih besar pada petani tebu.