REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kerjasama antara perguruan tinggi (PT) dengan dunia industri sangat penting. Kerjasama ini dilakukan untuk menyerap tenaga kerja lulusan perguruan tinggi yang dibutuhkan oleh dunia usaha.
JK mengatakan dunia usaha membutuhkan produksi yang baik yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti SDM, sistem kerja, serta keterampilan.
Selain itu, menurut JK, bentuk kerjasama antara dunia usaha dengan perguruan tinggi dapat dilakukan dengan menyediakan magang bagi para mahasiswa yang siap kerja.
"Dulu kita punya KKN (kuliah kerja nyata) bukan korupsi. Jadi tinggal kita pilih dan arahkan yang baik. Jadi saya yakin pengusaha siap untuk itu,'' jelas JK saat penandatanganan nota kesepahaman tentang pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan perguruan tinggi dan dunia usaha, di Istana Wakil Presiden, Rabu (21/1).
Menurut JK. hal itu kewajiban sosial, CSR. ''Jangan lupa para pengusaha, pengusaha baru bisa berkembang kalau ekonomi tumbuh konsumen makin banyak," paparnya.
Menurut JK, ilmu yang didapatkan dari perguruan tinggi akan lebih baik jika diterapkan dalam pekerjaan. Sehingga ilmu tersebut akan lebih bermanfaat.
MoU ini ditandatangani Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Asosiasi Pengusaha Indonesia, serta forum rektor seluruh Indonesia. Agar MoU ini dapat terlaksana dengan baik, JK pun meminta agar dibangun sistem berupa sistem biro jodoh.
"Sistem itu sederhana saja, semacam biro jodoh. Apindo akan buat daftarnya, apa keperluannya, apa cirinya yang dibutuhkan. Universitas buat daftar apa kemampuan universitas itu. Tinggal dipertemukan seperti biro jodoh. Selesai kan," kata JK.
JK mengatakan, dengan sistem ini, para mahasiswa dapat langsung terjun ke dunia usaha dengan mendapatkan fasilitas magang atau job training. Ia pun mencontohkan fasilitas magang yang diberikan kepada para mahasiswa jurusan sosial politik yakni magang di partai-partai politik.
"Orang yang sosial politik mungkin job trainingnya di partai-partai, supaya jangan pecah partai itu. Supaya memberikan pendidikan politik yang lebih baik untuk pengurus partai. Itu gunanya luar biasa," ucap JK.