REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Walikota Malang, Mochammad Anton menegaskan tarif angkutan umum dan harga makanan pokok harus turun menyusul turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Anton mengatakan, saat ini harga bahan makanan di pasar masih tinggi.
Menurut Anton, pemerintah sudah membentuk tim untuk operasi pasar. Sebab, masyarakat mudah mulai mengeluh kepada pemerintah mengenai hal ini.
"Yang seperti ini masyarakat tidak mau menaati peraturan, kasihan yang lain," kata Anton saat ditemui di Balai Kota Malang, Rabu (21/1). Seharusnya, kata dia, ketika harga BBM turun harga barang-barang di pasar juga turun.
Anton mencontohkan di Lombok, harga hasil pertanian sudah Rp 5.000. Namun di pasaran masih Rp 40.000. Menurut Anton, harusnya harga di pasar juga turun karena biaya distribusinya menurun. Karena itu operasi pasar harus segera dilakukan.
"Segera mungkin harus distabilkan seperti semula, sebelum BBM naik," kata Anton.
Anton juga meminta para sopir menurunkan tarif. Hingga saat ini, tarif angkutan masih sama seperti sebelum BBM turun kembali. "Alasannya karena harga onderdil tidak turun, ya masa ganti onderdil tiap hari," kata Anton.