REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo mengatakan, masyarakat di Kepulauan Seribu menghadapi masalah air bersih. Ia menyampaikan bahwa masyarakat di sana mengalami kesulitan untuk memperoleh air yang layak dikonsumsi.
"Masyarakat meminta agar pemerintah menyediakan sarana untuk memperoleh air bersih," kata Dwi saat membacakan hasil reses kedua dalam Rapat Paripurna DPRD DKI, Selasa (20/1).
Masalah air tidak hanya terjadi di Kepulauan Seribu. Penduduk Jakarta di pusat kota pun sering mengeluhkan pengelolaan air yang buruk oleh PD PAM Jaya. "Masyarakat mengeluhkan air yang keluar dari keran sedikit dan sangat kecil. Padahal mereka sudah membayar mahal," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.
Dwi menambahkan, permasalahan lain di Kepulauan Seribu adalah fasilitas transportasi. "Banyak dermaga di Kepulauan Seribu sudah tidak layak guna. Oleh itu pemerintah diharap segera memperbaikinya," kata Dwi.
Sebagai daerah kepulauan yang dibatasi oleh laut, sarana penghubung paling krusial di sana adalah kapal air atau perahu. Karena itu, pembenahan dermaga sebagai tempat pelabuhan harus diperhatikan.
Kondisi yang dijelaskan Dwi tidak sesuai dengan pembangunan pariwisata di Kepulauan Seribu. Padahal minggu lalu Pemerintah DKI dan PLN telah bekerjasama untuk membangun PLTG di daerah terluar Jakarta itu. Pemerintah juga berencana mendirikan resort di sana.