Rabu 21 Jan 2015 05:15 WIB
Tabrakan maut Pondok Indah

Pelaku Tabrakan Maut Ternyata Rebut Kemudi Outlander

Rep: c14/ Red: Hazliansyah
Mobil Mitsubishi Outlander terlihat hancur setelah menabrak enam sepeda motor dan satu mobil di Jalan Arteri Pondok Indah, Selasa (20/1) malam
Foto: @fahrarizwari/ @TMCPoldaMetro ·
Mobil Mitsubishi Outlander terlihat hancur setelah menabrak enam sepeda motor dan satu mobil di Jalan Arteri Pondok Indah, Selasa (20/1) malam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Christoper (22 tahun), pelaku yang menyebabkan kecelakaan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/1) malam diketahui tidak dari awal mengemudi mobil. Christoper justru awalnya adalah penumpang mobil tersebut.

Hal itu dikemukakan oleh Sandi, sopir yang awalnya mengemudi mobil tersebut. Ditemui usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Mapolres Jakarta Selatan, Sandi menuturkan kejadian itu.

Awalnya di dalam mobil terdapat tiga orang, yakni Sandi (sopir), Ali (pemilik mobil) dan Christoper (penumpang/rekan Ali). Christoper sendiri duduk di bangku tengah penumpang.

Sampai di daerah Kebayoran Lama, Ali turun lebih dulu dan Christoper masih berada di dalam mobil dengan maksud diantarkan oleh Sandi. Namun saat menjelang Gandaria City, ponsel Sandi berbunyi.

"Pas saya mau angkat telepon, tiba-tiba dia (pelaku) merampas hape saya. Ya langsung, saya rem tangan," jelas Sandi kepada Republika Online (ROL), Rabu (21/1) dini hari.

Tiba-tiba pula Christoper membuang ponsel Sandi ke luar mobil. Saat Sandi mencoba mengambil ponsel di luar mobil, saat itulah Christoper berpindah ke kursi pengemudi dan membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi.

"Saya langsung cari hape saya. Terus nelpon (menghubungi Ali), kasih tahu, mobil dibawa kabur," ujar Sandi.

Dari situlah kecelakaan maut terjadi. Sekira jarak 20 meter dari lokasi dia diturunkan, Sandi melihat percikan api di kejauhan. Itulah TKP pertama kejadian nahas kecelakaan.

"Saya langsung ke sana. Tapi begitu saya mendekat, mobil sudah melesat lagi. Saya lihat ada orang tabrakan," ujar Sandi, "Saya juga hampir digebukin massa. Tapi saya bilang, nenangin, bagaimana bisa saya pelakunya, kan saya tidak di mobil."

Belum diketahui apa motif Christoper membawa lari mobil. Hingga kini, Kepolisian Resor Jakarta Selatan masih melakukan penyelidikan untuk menemukan kronologi kejadian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement