REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Lokasi rawan banjir di Kota Batam, Kepulauan Riau, kini bertambah menjadi lebih dari 40 padahal hanya 38 tempat pada tahun lalu.
Pemerintah kota terus memperbaiki jalan, gorong-gorong dan infrastruktur lain, namun lokasi rawan banjir terus bertambah, bahkan sekarang jumlahnya di atas 40.
"Kami terus membenahi titik banjir. Tapi satu diperbaiki, bertambah dengan yang lain," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam Yumasnur di Batam, Selasa.
Pada 2015, pemerintah kota kembali menganggarkan dana untuk membenahi gorong-gorong dan infrastruktur demi mengurangi titik (lokasi) banjir, tetapi Yumansur tidak menyebut secara detail jumlahnya.
"Bukan hanya gorong-gorong. Ada banyak, datanya banyak, saya tidak memegang datanya sekarang," kata Yumasnur.
Selain infrastruktur pencegah banjir, Pemkot Batam juga menganggarkan perbaikan jalan berlubang dan penambahan ruas jalan baru.
"Pembenahan jalan banyak, saya lupa," kata dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepri Heru Sukmoro mengatakan pihaknya mengalokasikan Rp 100 miliar dalam APBD 2015 untuk pembangunan jalan di seluruh kabupaten dan kota guna memperlancar tarnsportasi warga.
Dari seluruh wilayah di Kepri, pembangunan jalan paling banyak di Kabupaten Natuna, Kota Batam, dan Kabupaten Karimun. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.