REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait menilai hubungan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo sangat dewasa dan matang. Hal ini dibuktikan dengan pertemuan keduanya pada Desember 2014 saat membahas pilkada langsung.
Ia mengungkapkan, dalam pertemuan itu, SBY memastikan satu sikap dengan Presiden Jokowi untuk mendukung Perppu Pilkada, tanpa adanya kesepakatan bagi-bagi kekuasaan serta janji-janji politik.
"Hubungan Pak SBY dengan Pak Jokowi menurut saya hubungan yang sangat matang, sangat dewasa. Buktinya mereka bisa bertemu untuk satu agenda bersama tanpa bagi-bagi kekuasaan, tanpa janji-janji politik," katanya usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (20/1).
Menurutnya, baik Jokowi dan SBY sama-sama menyadari pentingnya diterapkan pilkada langsung yang juga sesuai dengan keinginan rakyat Indonesia. "Pesta demokrasi itu harus diikuti partisipasi rakyat. Kalau tidak ada pilpres langsung, Pak SBY tidak jadi presiden. Pak SBY kan dari pilpres langsung, Pak Jokowi juga. Jadi jangan dong kita mundur dari langkah baik reformasi," papar Maruarar.
Pada 8 Desember 2014 silam, SBY menemui Presiden Jokowi untuk mendukung Perppu Pilkada. Saat itu, pro dan kontra penerapan perppu pilkada tengah terjadi. SBY yang mengeluarkan Perppu Pilkada kecewa dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang menolak perppu. Sedangkan, PDIP memberikan dukungannya terhadap perppu pilkada.