Selasa 20 Jan 2015 19:30 WIB

Disuntik Rp 700 Miliar, Pindad Tingkatkan Produksi

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke PT Pindad, Bandung, Senin (12/1).
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke PT Pindad, Bandung, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pindad menargetkan peningkatan produksi setelah mendapat suntikkan tambahan modal Rp 700 miliar dari pemerintah tahun ini. Direktur Utama PT. Pindad Silmy Karim mengatakan, ada peluang bagi Pindad untuk menambah produksi peluru.

Dia menjelaskan, kebutuhan peluru di Indonesia dalam setahun mencapai 600 juta peluru. Namun, permintaan peluru ke Pindad hanya sekitar 100 sampai 150 juta peluru. Silmy melihat, hal ini merupakan peluang besar yang harusnya bisa diambil Pindad.

"Pindad yang ditugasi mendukung alutsista harusnya dapat merespon itu dengan peningkatan kapasitas," ujarnya di Kantor Wapres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (20/1).

Tak hanya itu, Silmy melanjutkan, pihaknya juga menargetkan untuk melakukan modernisasi alat-alat pertahanan, seperti roket dan membuat tank ringan.

Pekan lalu, Presiden Joko Widodo meninjau PT Pindad di Bandung, Jawa Barat. Usai kunjungan, Jokowi meminta Pindad menyasar pasar komersil.

Saat ini, 95 persen produksi Pindad masih dipakai oleh konsumen dalam negeri. Namun, dari jumlah tersebut, baru 20 persen yang dijual ke pasar komersil. "Artinya masih banyak peluang. Jangan hanya bergantung pada TNI Polri saja," ujar Jokowi yang didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno.

Jokowi juga mendorong agar Pindad dapat meningkatkan kapasitas produksinya. Karenanya, ia meminta agar Pindad menggiatkan kegiatan pemasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement