REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Badan SAR Nasional ahirnya berhasil mengevakuasi dua jenazah tambahan korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501.
Dua jenazah itu telah dievakuasi dan diterbangkan dengan pesawat TNI AU, CN 295, dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, menuju Bandara Juanda, Surabaya.
Direktur Operasional Basarnas, Marsma TNI SB Supriyadi, mengungkapkan, dua jenazah tersebut ditemukan mengapung di sekitar wilayah ditemukannya puing-puing pesawat oleh kapal milik SKK Migas, Crest Onyx. Selain dua jenazah tersebut, tim SAR gabungan juga menemukan satu set kursi pesawat.
''Mungkin karena kena arus bawah laut dan terombang-ambing, jadi bisa naik ke permukaan,'' ujar Supriyadi kepada wartawan di posko SAR gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (19/1).
Supriyadi menambahkan, dalam upaya evakuasi dua jenazah tersebut, tim SAR gabungan sempat mengalami kesulitan. Terutama kala mengevakuasi dua jenazah itu dari KRI Banda Aceh. Helikopter yang dipersiapkan untuk membawa dua jenazah korban itu tidak bisa mendarat di KRI Banda Aceh lantaran cuaca yang buruk.
Akhirnya jenazah dievakuasi ke KRI Sibolga untuk kemudian dibawa ke Teluk Kumai. Dari Teluk Kumai, dua jenazah itu dipindahkan ke kapal Basarnas RB 214 Pontianak agar bisa merapat ke Pelabuhan Panglima Utar, Kumai. Dua jenazah itu pun akhirnya tiba di pelabuhan pada Senin (19/1) pagi hari setelah ditemukan pertama kali pada Ahad (18/1) siang.
Menurut Supriyadi, kondisi dua jenazah itu masih dalam kondisi utuh. Namun ada luka lecet di beberapa bagian tubuh. Namun, Supriyadi enggan memberikan keterangan lengkap terkait identifikasi awal dua jenazah tersebut, seperti jenis kelamin atau pakaian yang dikenakan korban. ''Biar nanti tim DVI Polri yang menjelaskan,'' katanya.
Berdasarkan barang yang ditemukan bersama dengan dua jenazah itu, yaitu kursi pesawat, dipastikan bahwa dua jenazah tersebut adalah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. ''Dipastikan mereka bagian dari penumpang Air Asia QZ8501,'' ujar Surpriyadi.
Tidak hanya itu, Supriyadi menegaskan, dua jenazah itu bukan dievakuasi oleh tim penyelam yang berhasil mencapai badan pesawat, tapi ditemukan sudah mengapung. Pasalnya, hingga hari ke-23 proses pencarian jenazah, tim penyelam belum berhasil mencapai dasar laut dan masuk ke dalam badan pesawat.
Dengan tambahan dua jenazah yang telah dievakuasi, secara total tim SAR gabungan telah berhasil menemukan dan mengevakuasi 53 jenazah hingga hari ke-23 proses pencarian pesawat Air Asia QZ8501. Berdasarkan daftar manifes, pesawat jurusan Surabaya-Singapura itu mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru.