REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama menyampaikan kebingungannya karena penyesuaian tarif angkutan dilakukan terlalu sering. Untuk itu fixasi kebijakan tarif akan didiskusikan oleh Organda dan Dishub DKI.
"Saya juga bingung kalau setiap minggu ada penyesuaian tarif gara-gara BBM," kata Ahok, Senin (19/1).
Menurutnya di lapangan ada tarif atas bawah yang sudah disetujui supir angkot. Namun ketika mereka disuruh pilih, pasti akan memilih tarif teratas. "Makanya saya ajukan biaya Rupiah per Kilometer," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI, Benjamin Bukit mengatakan, Dishub akan segera melakukan pertenuan dengan Organisasi Angkutan Darat siang ini. "Kami akan melakukan pertemuan dengan organda tentang tarif," katanya.
Ketua Organda DKI, Shafruhan membenarkan mereka akan segera rapat dengan Dishub. "Ya ini mau rapat dulu," katanya. Ia mengaku setuju dengan rencana penurunan tarif, namun penurunannya tidak akan signifikan. Alasannya, harga onderdil kendaraan tidak ikut turun.