Sabtu 17 Jan 2015 15:54 WIB

Budayawan: Revitalisasi Teluk Benoa Berbasis Adat dan Budaya Bali

Demo dukung  revitalisasi Teluk Benoa, Bali
Foto: dok
Demo dukung revitalisasi Teluk Benoa, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan Bali I Gusti Ngurah Bagus Muditha, mengatakan revitalisasi Teluk Benoa memiliki konsep pengembangan daerah wisata berbasis adat dan budaya setempat. Konsepnya mengedepankan pelestarian lingkungan dan pengembangan usaha masyarakat Bali.

"Revitalisasi Teluk Benoa, saya yakin sudah sesuai adat dan budaya Bali. Karena, saya lihat di konsepnya ada jarak antara pulau, ada pengaturan alur laut seperti sistem Subak. Bali juga lebih clean dan clear," ujar Muditha ketika dihubungi, Jakarta, Sabtu (17/1).

Kalau revitalisasi Teluk Benoa dilakukan, katanya, juga akan ada brand wisata baru di Bali. Sehingga wisata Pulau Dewata tidak monoton. 

Di Teluk Benoa, selain fasilitas bagi wisatawan juga nantinya ada pusat budaya, pusat kegiatan nelayan, dan pusat pengembangan biotani.

"Pulau Pudut, nantinya akan menjadi pusat budaya, dan edukasi Bali. Apalagi letak Pulau Pudut itu di Utara Timur, pas sekali dengan filosofi dan budaya Bali," kata Undagi Bali (arsitektur tradisional) itu.

Karenanya, Muditha menyangkal asumsi yang menyatakan kalau revitalisasi Teluk Benoa adalah pembangunan yang akan berpotensi merusak kebudayaan Pulau Dewata. 

Kebudayaan Bali, katanya, tidak akan tergerus. Malah justru semakin melestarikan kebudayaan yang ada. "Mereka yang berasumsi revitalisasi akan merusak kebudayakan itu karena belum melihat konsepnya secara komprehesnif. Asumsi itu hanya khayalan negatif mereka saja. Realitanya, tidak seperti itu," ujarnya.

Revitalisasi Teluk Benoa, kata Muditha, mengandung konsep Tri Hita Karena, pembangunan yang ada berdasar pada hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. "Sekarang kita lihat eksisting-nya Teluk Benoa. Banyak sampah menumpuk, siapa yang akan benahi kalau tidak ada revitalisasi?" ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement