REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Jenderal Suhardi Alius dicopot dari posisinya sebagai Kabareskrim Polri secara mendadak, Jumat (16/1) kemarin. Suhardi kemudian dimutasi menjadi Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Guru Besar Universitas Pertahanan, Salim Said mengatakan pencopotan Suhardi menimbulkan banyak spekulasi. Ia pun menilai keputusan itu diambil atas campur tangan politik.
"No wonder kalau ini menimbulkan pertanyaan dalam masyarakat. Dugaan paling dekat adalah urusan politik terlibat disitu. Mungkin pertarungan antar parpol," kata Salim dalam diskusi "Kali Ini Tidak 86" di Jakarta Pusat, Sabtu (17/1).
Salim juga mempertanyakan pemberhentian Jenderal Sutarman yang digantikan oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai Pelaksana tugas (Plt). "Padahal masa dinasnya belum selesai masih sampai Oktober nanti," katanya.
Menurut Salim, status Jenderal Sutarman setelah diberhentikan dari Kapolri pun masih belum jelas. Sebab, jika dalam waktu 30 hari Sutarman tidak ada jabatan maka, akan dianggap desersi. "Lalu mau diapakan Jenderal Sutarman?".