REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Shanghai Cina segera memastikan kondisi salah satu WNI yang dikabarkan hilang setelah sebuah kapal tunda atau kapal penarik tenggelam dalam pelayaran percobaan di Sungai Yangtze, Kamis (15/1).
Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Shanghai, Faraiditto Suharyonoo, Sabtu (17/1), mengatakan pihaknya pada hari ini menuju Provinsi Jiangsu untuk berkoordinasi terkait kondisi WNI yang diidentifikasi bernama Aif Rifadi.
KBRI Beijing menyatakan, keberadaan Aif Rifadi dalam kapal itu, disampaikan oleh diplomat Singapura bahwa dari beberapa korban yang hilang salah satunya berkewarganegaraan Indonesia. "Hal tersebut juga sudah dikonfirmasi Pemerintah Provinsi Jiangsu," kata Kepala Fungsi Penerangan dan Sosbud KBRI Beijing, Santo Darmosumarto.
Pemerintah Provinsi Jiangsu menyampaikan bahwa kapal telah berhasil diangkat dan kini dalam proses penyelamatan. Kapal berbendera Singapura, JMS Delta, sedang dalam pengujian di Jingjiang Kota Taizhou Provinsi Jiangsu, Kamis (14/1) sekitar pukul 15 siang.
Dalam kapal itu terdapat 24-25 orang, termasuk pemilik kapal dan teknisi, delapan di antaranya warga negara asing yaitu empat warga Singapura, satu Indonesia, satu Malaysia, satu India, dan seorang warga Jepang. Tiga orang berhasil diselamatkan, sisanya atau sekitar 22 orang masih hilang.
Beberapa orang dikabarkan terperangkap di kabin kapal. Tujuh atau delapan orang hilang, termasuk warga Singapura, India, dan Jepang.
Kapal sepanjang 30 meter, berbobot 368 ton yang diproduksi oleh Anhui Bengbu Shenzhou Machinery Co Ltd pada Oktober. Menurut Kantor Berita Xinhua, perusahaan tidak melaporkan rute kapal atau rencana pengujian kepada otoritas pelabuhan.
Kementerian Luar Negeri Singapura telah memastikan terjadi insiden tersebut. Sedangkan keberadaan satu warga negara Indonesia disebut dalam pernyataan perusahaan pemilik kapal Sembcorp Marine.
Sembcorp Marine memastikan kapal tunda yang tenggelam adalah salah satu kapal milik anak perusahaannya Jurong Marine Services Pte Ltd. Tiga dari pegawainya berada di atas kapal itu, salah satunya warga negara Indonesia.