Jumat 16 Jan 2015 15:09 WIB

Pemulung di Bandung Abaikan Kesehatan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Karta Raharja Ucu
  Seorang pemulung mencari sampah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/12). (Republika/Agung Fatma Putra)
Seorang pemulung mencari sampah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/12). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Jalupang, di Dusun Jalupang, Desa Pangulah Barak, Kecamatan Kotabaru, Karawang, Jabar, menjadi 'gunung emas' bagi puluhan pemulung. Sayangnya, para 'astronot bumi' itu mengabaikan masalah kesehatan.

Jajang Nurjaman (40 tahun), salah satu pemulung, mengatakan, jumlah warga yang menggantungkan nasibnya di TPA Jalupang ini sekitar 40 orang. Setiap hari, mereka berjibaku dengan sampah. "Setiap hari, kami menghirup bau sampah," ujarnya, Jumat (16/1).

Tapi, karena sudah terbiasa, ia mengaku bau sampah sudah tak dirasakan lagi. Para pemulung ini, tetap santai memungut limbah yang masih memiliki nilai ekonomis.

Namun, ia mengaku khawatir pekerjaannya mengganggu kesehatan. Meskipun sampai saat ini belum ditemukan satu pun dari pemulung yang menderita penyakit kronis. "Tapi, Alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan lancar. Kalau ada yang tertusuk paku juga, paling diberi obat kampung," ujarnya.

Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Kotabaru, Luki Muflih, mengaku, biasanya kalau para pemulung itu ada keluhan baru mendatangi puskesmas. Kalau tidak ada masalah, mereka tidak datang untuk berobat. "Namun, kami belum tau apakah mereka sudah ter-cover BPJS atau tidak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement