REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan pentingnya penemuan dan pengangkatan bagian kokpit pesawat.
Ony Soeryo Wibowo, salah satu investigator KNKT menyebut bahwa kondisi terakhir akan sangat membantu proses investigasi.
"Kan di situ ada pilotnya. Ada tanda-tandanya. Nanti kokpit kita cocokkan dengan data dari FDR (Flight Data Recorder). Paling tidak efek benturan kita tahu, sedemikian kerasnya sampai mematahkan ini itu," jelasnya kepada awak media, Selasa (13/1).
Di samping itu, KNKT juga membutuhkan kontrol mesin yang terakhir kali dioperasikan di kabin. Termasuk kontrol kecepatan, yang bila terkena benturan, tanpa sengaja bisa terdorong maju.
"Dan itu mau kita cocokkan dengan perbincangan pilot. Apa yang dibincangkan dan sebagainya. Kita juga akan lihat kerusakan-kerusakan apa saja di ruang kokpit," ujar Ony.
Parameter-parameter yang terakhir kali tercatat sangat penting untuk investigasi. Meski demikian, Ony menambahkan bahwa kabin juga tak kalah penting.
Selain tentu membantu investigasi, diyakini masih banyak jasad korban di dalam badan kabin pesawat.
Ony menilai, sebetulnya penemuan puing hingga saat ini sudah mencukupi, terlebih setelah penemuan FDR dan CVR. Namun, pencarian dan evakuasi harus terus dilanjutkan demi evakuasi jasad korban.