REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Lampung masih menjaga ketat lokasi bentrok antarwarga di Dusun 7, Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Selasa (13/1).
Pengamanan ketat ini menyusul tewasnya dua orang saat bentrokfisik dengan senjata tajam pada peristiwa Senin (12/1) petang.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, mengatakan kondisi lokasi bentrok antarwarga sudah mendapat pengamanan ketat aparat kepolisian, agar tidak terjadi aksi serangan warga.
"Sampai saat ini situasi masih kondusif dan belum ada pergerakan massa dari Desa Gedung Dalem, Kecamatan Batanghari Nuban ke Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara," kata Sulistyaningsih saat dikonfirmasi Republika, Selasa (13/1).
Ia mengatakan polisi telah mengidentifikasi dua tersangka pelaku pencurian dan pemberatan (curat). Mereka adalah Erwinsyah alias Ipul (38 tahun), dan Tamrin alias Din Codet (48). Keduanya merupakan warga Desa Gedung Dalam, Kecamatan Batanghari Nuban, Lamtim. Sedangkan warga yang mengalami luka berat Edi dan Muslihuddin. Dua korban ini sempat dilarikan ke Rumah Sakit Wardi Waluyo, Metro.
Ia mengatakan bentrok antarwarga dipicu dari kasus pencurian. Rumah korban yang dicuri Gatot Masyhuri, di Dusun 7, Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim). MD, pencuri sekaligus pelaku penikaman golok ke kedua warga sudah berhasil diamankan polisi. Korban pencurian kehilangan satu unit TV merk TCL, dan satu Laptop merk Asus. Kerugian diperkirakan Rp 9 juta.
Di lokasi kejadian, ratusan polisi dari Dalmas Polres Lampung Timur. Aparat juga sudah melakukan antara kedua warga yang bertikai. Selain di lokasi bentrok, polisi juga berjaga di rumah sakit tempat korban luka yang dirawat.