REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo mengaku belum mendapatkan konfirmasi terkait dugaan telah ditemukannya Cockpit Voice Recorder (CVR) dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Sampai detik ini, saya belum dapat laporan dari Ketua KNKT tentang benda yang diangkat itu merupakan CVR atau bagian pesawat yang lain," ujar Soelistyo dalam rapat dengar pendapat Komisi V di Gedung Nusantara, Jakarta, Selasa (13/1).
Informasi yang belum dipastikan oleh Ketua KNKT Tatang Kurniadi ini, membuat Soelistyo menolak menyebutkan bahwa CVR, yang merupakan alat perekam pembicaraan di pesawat, telah ditemukan.
"Kita tunggu saja konfirmasi dari Ketua KNKT mengenai benda yang diangkat itu, agar informasinya tidak simpang siur," kata pria berpangkat Marsekal Madya TNI ini kemudian.
Sebelumnya, Pada operasi pencarian hari ke-16, Tim SAR gabungan berhasil mengangkat Flight Data Recorder (FDR) dari dasar laut pada pukul 07.11 WIB. Selanjutnya, penyelam yang tergabung dalam operasi SAR gabungan melihat keberadaan benda yang diduga CVR di dalam laut pada Senin (12/1), namun belum dapat mengambilnya karena berada di bawah puing pesawat.
Benda yang diduga merupakan CVR ini berjarak 20 meter dari lokasi penemuan FDR yang berfungsi merekam data selama penerbangan, di antaranya kecepatan, ketinggian dan temperatur saat pesawat mengalami kecelakaan.
Sehingga, sebanyak 81 penyelam yang berada di lima kapal kemudian dikerahkan untuk mengupayakan pengambilan benda yang diduga sebagai CVR pesawat Air Asia QZ8501 pada operasi pencarian hari ke-17 ini.