REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Pengurus Organisasi Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung meminta pemerintah daerah memberi perhatian terhadap seluruh seni dan budaya yang ada di masyarakat sebagai upaya membentuk karakter kebangsaan.
"Keragaman seni dan budaya yang ada di masyarakat harus dicakup keseluruhan, bukan hanya budaya dari daerah setempat," ujar Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bangka Barat, Fandi Alqoiri di Muntok, Senin (13/1).
Dia mengatakan, meskipun didominasi warga lokal, namun di daerah itu juga ada sebagian warga dari luar daerah dan keturunan yang memiliki latar belakang seni dan budaya cukup beragam.
Selama ini, menurut Fandi, yang mendapat perhatian besar dari pemkab masih pengembangan budaya lokal, sementara budaya para pendatang seakan terpinggirkan. "Kami berharap budaya asal warga pendatang juga mendapat perhatian, toh mereka juga tinggal dan ikut berperan dalam pembangunan daerah," katanya.
Dia menambahkan, warga pendatang, seperti dari Jawa, Sumatra, Sulawesi dan beberapa daerah lain memiliki budaya dari daerah asalnya. "Kami yakin jika warga yang berasal dari luar daerah itu juga diakomodasi, daerah ini akan lebih kaya budaya, ini penting untuk meningkatkan karakter kebangsaan," kata Fandi.
Selain itu, kata dia, campur tangan pemerintah dalam hal ini juga diyakini akan menumbuhkan kelompok-kelompok kesenian baru di daerah itu. Setelah kelompok seni dan budaya tumbuh, kata dia, perlu juga kelompok-kelopok itu untuk diberi kesempatan tampil dalam berbagai kegiatan.
"Pola pengembangan seperti itu akan cukup membantu dalam membangkitkan pariwisata. Kami yakin jika budaya warga diperhatikan, Bangka Barat akan semakin semarak dan menarik," ujarnya.