REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung menilai Presiden Joko Widodo telah mempertimbangkan semua hal sehingga memilih Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri yang baru. Antara lain, mengenai sisi profesional, kapasitas, serta rekam jejak selama menjadi perwira tinggi di kepolisian.
Sehingga Dia meyakini saat komisi III DPR RI, melaksanakan tes kepatutan dan kelayakan Budi, semua akan berjalan lancar. Pramono juga menyebut partainya akan mendukung sepenuhnya hasil yang diyakininya tersebut.
"PD I P akan beri dukungan sepenuhnya," katanya saat ditemui di kompleks parlemen, Senin (12/1).
Perihal posisi Budi yang pernah menjabat sebagai ajudan Megawati saat menjadi Presiden. Menurut Pramono tidak ada yang salah dalam hal ini, karena harusnya dilihat dari profil Budi yang pernah menjadi lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol), dan sejumlah prestasi lainnya.
"Apakah ajudan lulusan terbaik, dijadikan Kapolri salah?," tukasnya.
Apapun itu, Pramono mengatakan akan ada tantangan bagi Kapolri ke depan. Diantaranya menghapus stigma negatif yang selama ini menempel di institusi tersebut.
"Kita butuh Kapolri yang bisa bangun kepercayaan dan kebanggaan," ungkapnya.
Mengenai isu rekening gendut yang disebut-sebut melibatkan Budi, menurut Pramono hal ini akan terbuka saat Fit and Proper test berlangsung. Sekaligus menjadi ajang klarifikasi bagi yang bersangkutan.