REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim SAR gabungan berhasil menemukan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan salah satu bagian dari black box di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Senin pukul 07.11 WIB.
"Pagi ini saya sampaikan, saya mendapatkan laporan resmi dari ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bahwa bagian dari black box yang merupakan Flight Data Recorder berhasil diangkat," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo di kantor Basarnas, Jakarta, Senin (12/1).
Saat diangkat, katanya, FDR itu dalam kondisi terpisah dari bagian kotak hitam lain yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) yang biasanya menyatu pada bagian black box di ekor pesawat terbang. "FDR ini ditemukan dalam kondisi baik dan akan segera diteliti lebih lanjut oleh KNKT," katanya.
Informasi selanjutnya terkait FDR ini, ujar Soelistyo, akan diberitahu lebih lanjut setelah diteliti oleh KNKT.
FDR yang ditemukan ini telah dikonfirmasi memiliki part number PN-2100-4043-02 dan memiliki serial number SN-000556583.
"Walaupun terletak dalam satu tempat, yang tepatnya berada pada kotak hitam sebuah pesawat, FDR dan CVR mempunyai fungsi yang berbeda," kata Soelistyo.
Dia menuturkan FDR berfungsi untuk mencatat seluruh data penerbangan, sedangkan CVR merupakan alat yang berfungsi untuk merekam seluruh pembicaraan dalam ruang pilot.
FDR ini berhasil dikenali dan dievakuasi oleh empat penyelam yang tergabung dalam tim SAR gabungan, yaitu Kapten Saiful, Pelda Bambang, Serda Rajab, dan Kopda Edi Susanto.