REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Memasuki hari kelimabelas pencarian dan evakuasi korban maupun kerangka pesawat AirAsia QZ8501, tim SAR gabungan berencana untuk memperluas area pencarian hingga perairan Kalimantan Selatan.
Setelah ekor pesawat diangkat dari dasar laut, kini fokus pencarian pada puing lainnya, yang kemungkinan besar masih terdapat banyak korban di dalamnya.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Pangkalan Bun Lukman Saleh menjelaskan kondisi cuaca hari ini, Ahad (11/1), umumnya berawan dan cukup kondusif untuk melakukan pencarian dan evakuasi melalui laut ataupun udara.
"Seperti halnya kondisi pagi ini meskipun terdapat beberapa wilayah yang hujan di sebelah selatan, namun kondisinya relatif baik untuk penerbangan rendah," jelas Lukman Saleh menerangkan.
Lukman menambahkan, diperkirakan perkembangan cuaca hari ini hampir seperti kemarin, hujan walau masih terjadi tetapi tidak cukup menganggu kegiatan.
"Karena informasi lokasi-lokasi yang terjadi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) kami sampaikan kepada para penerbang dengan radar cuaca yang berada di Pangkalan Bun," ujarnya.
Sedangkan kondisi gelombang laut untuk hari ini di wilayah pencarian berkisar antara 1.5 - 2.5 meter, dengan kecepatan angin permukaan antara 7-15 knot.
"BMKG menyajikan informasi cuaca terkini dengan menggunakan teknologi mutakhir dalam dunia meteorologi. Cuaca terkini di lapangan dapat dipantau langsung dengan Radar Cuaca yang mampu mendeteksi keberadaan wilayah yang terdapat potensi hujan,'' jelasnya.
Selain itu, kata dia, dengan teknologi satelit, citra kondisi perawanan di seluruh wilayah Indonesia dapat terpantau sehingga para ahli cuaca dapat menganalisa dan mengetahui perkembangan cuaca yang terjadi."
Sedangkan untuk pembuatan prakiraan cuaca, BMKG mengembangkan teknologi Numerical Weather Prediction (NWP) yang mampu memodelkan kondisi cuaca hingga beberapa waktu kedepan.
Termasuk NWP untuk kondisi gelombang dan arus permukaan laut dimana informasi ini sangat membantu bagi para pelaut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
