Sabtu 10 Jan 2015 09:26 WIB

Cuaca di Area Pencarian Air Asia Cerah

Rep: C85/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Helikopter Basarnas bersiap mendarat di KRI Banda Aceh yang akan menjalani operasi pengangkatan ekor pesawat Air Asia di Laut Jawa, Jumat (9/1).  (Antara/Pool/Adek Berry)
Helikopter Basarnas bersiap mendarat di KRI Banda Aceh yang akan menjalani operasi pengangkatan ekor pesawat Air Asia di Laut Jawa, Jumat (9/1). (Antara/Pool/Adek Berry)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Memasuki hari keempatbelas pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501, cuaca di area pencarian diperkirakan cerah. Hal ini akan sangat membantu upaya pengangkatan ekor pesawat yang dalam dua hari kemarin belum bisa terlaksana. Namun BMKG juga memperkirakan masih adanya gelombang tinggi di area penemuan ekor pesawat.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Pangkalan Bun Lukman Saleh menerangkan bahwa berdasarkan citra radar menunjukkan cuaca cerah-berawan di sekitar lokasi, kondisi ini cukup baik untuk pencarian dan evakuasi melalui udara di pagi hari. Sehingga tim dapat bergerak maksimal di seluruh sektor pencarian.

"Memang hari ini masih relatif kondusif seperti kemarin, semoga dapat mendukung operasi evakuasi pada hari ini baik dari udara dan laut," jelas Lukman, Sabtu (10/1).

BMKG juga memperkirakan ketinggian gelombang laut di sektor barat berkisar antara 1.5-3 meter dan sektor timur sekitar 2.5-3.5 meter. Keadaan arus permukaan laut secara umum dari arah barat dengan kecepatan 15-30 cm/s.

Lukman menambahkan, di laut terdapat dua jenis arus yang berbeda, pertama adalah arus permukaan yang terkait langsung dengan arah dan kecepatan angin. Arus ini selalu dipengaruhi dengan kondisi dinamika atmosfer.

Yang kedua adalah arus bawah laut dimana fenomena ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti; pasang surut, salinitas, suhu air laut dan kondisi dasar laut. Arus ini bukanlah merupakan salah satu variable cuaca, sebagai mana kita ketahui cuaca adalah segala dinamika yang terjadi dari permukaan hingga atmosfer.

Melihat dari dinamika atmosfer saat ini, pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) masih cukup potensial, terutama di sekitar wilayah sektor barat area pencarian.  

"BMKG Pangkalan Bun selalu menyediakan informasi terkini dengan radar cuaca yang kami miliki,  tersedia juga informasi koordinat jika terdapat awan Cb yang kita berikan kepada para pilot yang akan melakukan pencarian dan evakuasi," lanjut Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement