REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun sumur resapan untuk mengatasi masalah genangan dan banjir yang terjadi di beberapa titik di Jakarta. Sumur resapan dibangun karena sistem drainase dinilai sudah tidak mampu lagi menyerap air.
Kepala Dinas Tata Air Pekerjaan Umum DKI Agus Priyono mengatakan, kalau tidak ada kendala teknis, sumur resapan akan mulai dibangun pertengahan tahun 2015.
"Mudah-mudah sekitar bulan Mei pembangunannya," kata Agus kepada Republika di Balaikota, Jumat (9/1).
Agus mengatakan, pembuatan sumur resapan juga mesti melewati lelang untuk proses pengerjaannya, kecuali, jika Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) sudah menyediakan sistem online.
"Harus lelang dulu, kecuali sudah pake e-katalog, ada jasa pengebor. Membuat sumur resapan bisa cepat," ujarnya.
Saat ini kata Agus, rencana pembuatan sumur resapan masih tahapan desain, sehingga belum dipastikan berapa jumlah sumur resapan yang akan dibangun.
Selain menentukan jumlah, tahapan desain itu juga bisa menghitung berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan, selain itu juga desain diperlukan untuk mengukur seberapa banyak dan cepat satu sumur resapan bisa menyerap air ke dalam bumi.
"Karena, kata dia, semakin dalam dan besar diameter sumur resapan semakin mahal," katanya.
Kata dia, pemprov hanya menganggarkan sekitar Rp 50 miliar untuk membuat sumur resapan.