Jumat 09 Jan 2015 23:10 WIB

Penjualan Elpiji 12 Kg di Tulungagung Turun 70 Persen

Elpiji 12 Kg
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Elpiji 12 Kg

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Penjualan gas elpiji ukuran 12 kilogram di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengalami penurunan hingga 70 persen sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar gas tersebut dari Rp 115 ribu/tabung menjadi Rp 133 ribu.

Anjloknya permintaan elpiji ukuran 12 kilogram tersebut setidaknya dialami oleh salah satu agen/distributor terbesar di Kota Marmer itu, PT Manunggal Jaya, yang berlokasi di Jalan Mayor Sujadi, Tulungagung, Jumat (9/1).

"Biasanya dalam satu hari perusahaan kami melayani permintaan elpiji ukuran 12 kilogram hingga 400-an tabung. Namun pasca kenaikan harga, kini hanya mampu menjual sekitar 175 tabung tiap harinya," ungkap Manajer Pemasaran PT Manunggal Jaya, Suyatno.

Menurutnya, penjualan itu sudah maksimal. Sebagian besar sub-agen yang selama ini mendapat pasokan dari PT Manunggal Jaya mengurangi permintaan elpiji 12 kilogram dengan alasan berkurangnya pelanggan. "Itu sudah maksimal dan sangat terasa penjualannya menurun tajam ," ujarnya.

Suyatno mengatakan, penurunan penjualan elpiji 12 kilogram diikuti dengan kenaikan permintaan elpiji ukuran tiga kilogram di pasaran.Sebelumnya permintaan elpiji tabung melon sebesar 12 ribu tabung setiap harinya.

Permintaan tersebut meningkat menjadi 13 ribu tabung setiap hari. "Kemungkinan kopnsumen elpiji 12 kilogram banyak beralih ke elpiji ukuran tiga kilogram," tuturnya.

Masalahnya, lanjut Suyatno, tingginya permintaan pasar akan elpiji ukuran tiga kilogram belum bisa dipenuhi oleh agen.

Hal ini dikarenakan jumlah kuota yang telah ditetapkan oleh PT Pertamina. Kuota itu, kata dia, sejauh ini tidak mengalami perubahan.

Namun, untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, Suyatno berencana meminta tambahan kuota sebanyak 10 ribu tabung ke PT Pertamina. "Ini kami lakukan untuk menghindari adanya kerawanan elpiji ukuran tiga kilogram," terangnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement