Jumat 09 Jan 2015 16:13 WIB

Basarnas Akui Moncong Air Asia QZ8501 Belum Ditemukan

Rep: C82/ Red: Winda Destiana Putri
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo menegaskan, belum ada konfirmasi mengenai penemuan moncong pesawat Air Asia QZ8501.

"Ada objek-objek yang belum dikonfirmasi di bawah laut karena harus satu persatu. Apalagi moncong itu, belum ada konfirmasi ke saya," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Jumat (9/1).

Soelistyo mengatakan, hari ini, pemindaian KN Jadayat menemukan dua objek yang diduga bagian pesawat dengan dimensi 15 x 3 x 3 meter dan 5 x 3 x3 meter. Dua objek tersebut ditemukan melalui alat side scan sonar.

Sebelumnya, dua objek pertama yang ditemukan oleh tim gabungan terdiri dari obyek tiga dimensi berukuran 9,2 x 4,6 x 0,5 meter dan obyek dua dimensi berukuran 7,2 x 0,5 meter. Obyek tersebut ditemukan pada Jumat (2/1) sekitar pukul 23.40 WIB.

Dua objek lainnya ditemukan Sabtu (3/1). Obyek pertama berukuran 18 x 5,4 x 2,2 meter, sedangkan obyek kedua berukuran 12,4 x 0,6 x 0,5 meter. Sementara, objek kelima ditemukan pada Minggu (4/1) sekitar pukul 03.00 WIB dengan dimensi 9,8 x 1,1 x 0,4 meter.

Pada Selasa (6/1) tim gabungan kembali menemukan dua objek yang berukuran 17 x 4 meter berbahan metal di kedalaman 93 kaki. Satu objek lain yang dideteksi pada kedalaman 93 feet berukuran 14 x 4,6 meter. Tim gabungan juga berhasil mendeteksi lima objek yang diduga bagian pesawat Air Asia QZ8501 pada Rabu (7/1).

Untuk diketahui, hingga siang ini, ada empat jenazah yang ditemukan oleh tim gabungan. Dua jenazah, kata Soelistyo, ditemukan berada di dasar laut dan masih terikat di kursi oleh penyelam yang ada di Kapal Geo Survey.

Soelistyo menyebutkan, dengan ditemukannya empat jenazah tersebut, jumlah korban yang sudah dievakuasi hingga saat ini adalah 48 orang.

"Posisinya 41 di Surabaya, lima di Pangkalan Bun, dua di kapal Geo Survey yang akan diupayakan untuk segera dipindahkan ke pangkalan Bun," kata Soelistyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement