Jumat 09 Jan 2015 16:06 WIB

20 Penyelam Profesional Bantu Angkat Black Box Air Asia QZ8501

 Satgas Gabungan TNI AL dengan menggunakan perahu karet, mencari badan pesawat Air Asia QZ 8501 di Perairan Laut Jawa, Ahad (4/1). (Repubika/Wihdan)
Satgas Gabungan TNI AL dengan menggunakan perahu karet, mencari badan pesawat Air Asia QZ 8501 di Perairan Laut Jawa, Ahad (4/1). (Repubika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Badan SAR Nasional melibatkan 20 penyelam profesional yang terbagi dalam dua tim dalam pencarian sekaligus pengangkatan blackbox maupun penumpang Air Asia QZ8501 yang masih berada di dalam laut.

Tim pertama 10 orang yang seluruhnya berasal dari Jakarta dan tim kedua 10 orang berasal dari Lombok dan Kalimantan, kata Komandan Regu I Indonesia Diver Ebram Harimurti di Pangkalan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Jumat (9/1).

"Kami akan bekerja selama satu minggu, minimal dalam sehari kami akan berupaya menyelam setidaknya 4 kali ke titik ekor ataupun badan pesawat yang sudah dipastikan Basarnas," katanya.

Sebanyak 20 penyelam dimintai bantuan oleh Basarnas tersebut merupakan instruktur diving dan telah berpengalaman menyelam di setiap bencana banjir maupun kapal tenggelam yang terjadi di Indonesia.

Ebram mengatakan penyelamatan untuk pengangkatan barang-barang maupun jenazah dalam pesawat merupakan yang pertama, sehingga tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama TNI AL memberikan pengarahan.

"Kami juga sudah melakukan simulasi di pesawat sejenis Air Asia. Pesawatnya buatan Airbus, jadi kami ditunjukkan letak Blackbox dan cara mengangkat jenazah yang masih terjebak di badan pesawat. Kami siap beraksi," kata pria yang telah 20 tahun melakukan penyelaman ini.

Pihak Basarnas telah mendeteksi benda yang dimungkinkan badan pesawat dan masih terdapat banyak penumpang Air Asia, sehingga 10 penyelam pertama nantinya akan langsung melakukan penyelaman untuk memastikan deteksi tersebut.

Mengenai kapal apa yang akan dipergunakan nantinya menuju ke lokasi pencarian, tergantung Basarnas dan penyelam dari kalangan prosesional siap menyelam kapanpun.

"Informasinya kami akan ke KRI Banda Aceh, tapi belum tahu apakah ada perubahan. Intinya kami akan bekerja selama 7 hari dan mengenai operasional ditanggung Basarnas," tutupnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement