REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah tidak setuju pemerintah membekukan izin penerbangan maskapai Air Asia Indonesia dengan rute Surabaya-Singapura.
Menurutnya dalam hal ini Kementerian Perhubungan yang salah, jangan lantas mengorbankan pihak Air Asia. "Pemerintah jangan menyalahkan atau menindak orang lain atas kesalahan sendiri," kata Fahri di kompleks parlemen, Jumat (9/1).
Dia menuturkan kesalahan dalam jadwal penerbangan ini, seharusnya berada dalam kontrol pemerintah. Dalam pengertian, Kemenhub harus memperbaiki pengawasan, regulasi dan sebagainya.
"Kalau salah harus minta maaf, jangan mengacak-acak pihak lain," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Dia menambahkan pembekuan rute ini menjadi catatan buruk bagi indeks pelayanan birokrasi. Menurutnya, hal ini akan menempatkan Indonesia pada catatan merah industri penerbangan.
Sebelumnya, paska tragedi jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501, pemerintah melakukan sejumlah penyelidikan. Salah satu hasilnya adalah Kemenhub mendapatkan data tidak ada jadwal penerbangan Air Asia pada hari Minggu untuk rute tersebut.
Menindaklanjuti hal itu, Kemenhub lantas membekukan jadwal penerbangan Air Asia untuk rute Surabaya-Singapura. Termasuk menindak sejumlah pejabat yang terkait dengan perizinan tersebut.