Jumat 09 Jan 2015 13:45 WIB

Basarnas: Ekor Pesawat Air Asia QZ8501 Diangkat Hati-Hati

Rep: C82/ Red: Winda Destiana Putri
 Dalam foto yang dirilis oleh Basarnas, Rabu (7/1), tampak ekor pesawat Air Asia QZ 8501 dengan registrasi PK-AXC ditemukan di dasar laut.  (AP/Basarnas)
Foto: AP/Basarnas
Dalam foto yang dirilis oleh Basarnas, Rabu (7/1), tampak ekor pesawat Air Asia QZ 8501 dengan registrasi PK-AXC ditemukan di dasar laut. (AP/Basarnas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pencarian dan evakuasi terhadap jenazah serta pesawat Air Asia QZ8501 memasuki hari ketigabelas, Jumat (9/1).

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, upaya pengangkatan ekor masih terus dilakukan.

"Yang dilakukan penyelam mengikat ekor dengan strap (tali), kemudian akan diupayakan dengan dua cara, floating balloon digabungkan dengan crane," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Jumat (9/1).

Soelistyo mengatakan, proses pengangkatan tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati agar ekor tidak rusak.

"Asumsi kita black box ada di bagian ekor tersebut," ujarnya.

Menurut Soelistyo, saat ini, pencarian korban masih menjadi prioritas selain black box atau kotak hitam pesawat. KN Jadayat bersama tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang berada di lokasi pun terus berusaha mendapatkan sinyal black box sambil menunggu ekor pesawat berhasil diangkat.

"Sehingga kita bisa memastikan black box ada di ekor atau tidak. Sehingga waktu kita tidak habis," kata Soelistyo.

Sebelumnya, Soelistyo mengatakan, hingga siang ini, ada dua jenazah yang ditemukan oleh tim gabungan. Dua jenazah tersebut, ditemukan berada di dasar laut dan masih terikat di kursi oleh penyelam yang ada di Kapal Geo Survey.

Soelistyo menyebutkan, dengan ditemukannya dua jenazah tersebut, jumlah korban yang sudah dievakuasi hingga saat ini adalah 48 orang.

"Posisinya 41 di Surabaya, lima di Pangkalan Bun, dua di kapal Geo Survey yang akan diupayakan untuk segera dipindahkan ke Pangkalan Bun," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement