Kamis 08 Jan 2015 17:42 WIB

Tim Sukses Hatta Klaim Miliki Surat Dukungan DPW/ DPD Bermaterai

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Calon wakil presiden nomor urut satu Hatta Rajasa
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Calon wakil presiden nomor urut satu Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mulai memanas. Sejumlah kader hari ini mendeklarasikan dukungan terhadap Hatta Rajasa, untuk kembali maju sebagai Ketua Umum PAN.

Selain dideklarasikan, tim sukses Hatta mendatangkan seluruh DPW yang sudah menyatakan diri untuk bergabung mendukung Hatta kembali memimpin PAN. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN yang juga tim sukses Hatta, Sulistyowati mengatakan dukungan untuk Hatta Rajasa saat ini sudah terkumpul lebih dari 80 persen.

Sulistyowati mengklaim dukungan dari DPW sudah terkumpul 26 dari 34 DPW, sedangkan untuk DPD sudah terkumpul sekitar 400an dukungan. Agar tidak dianggap sekadar klaim, tim sukses yang sudah bergerak lama telah mengumpulkan surat dukungan resmi dari DPD-DPD PAN se-Indonesia.

"Seluruh DPD ada surat dukungan di atas materai untuk mendukung dan memilih Pak Hatta," katanya, Kamis (8/1).

Sulis, panggilan akrab Sulistyowati, mengakui deklarasi dukungan untuk Hatta memang tidak dihadiri oleh seluruh ketua DPD.

Sebab, sistem pengumpulan dukungannya diserahkan ke DPW untuk dibawa ke Jakarta dan dikumpulkan. Bahkan, Sulis mengaku dukungan untuk Hatta sudah dihimpun sejak lama, hanya saja baru tanggal 5 Januari kemarin dikumpulkan.

"Kalau surat dukungan DPD sudah lama, tanggal 5 kemarin dijadiin satu," ujarnya.

Ditanya apakah ada kemungkinan Hatta akan mundur seperti proses pemilihan ketum PAN sebelum-sebelumnya, Sulis menegaskan Hatta Rajasa tidak akan mundur dari proses pemilihan ketum PAN.

"Pak Hatta menegaskan tidak akan mundur seperti pemilihan yang pernah terjadi," kata salah satu Steering Committe (SC) kongres nasional PAN ini.

Sebab dorongan untuk menjadi ketum PAN bukan hanya berasal dari DPW dan DPD-DPD, tapi juga dari luar PAN. Dari luar ini, kata Sulis, karena banyak yang menganggap sosok Hatta mampu menjadi pemecah kebuntuan politik nasional seperti yang ditunjukkan saat kisruh Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement