Kamis 08 Jan 2015 07:49 WIB

Kapolri Baru Harus Mampu Tingkatkan Citra Positif Kepolisian

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
OPS Lilin 2014. Sejumlah anggota kepolisian bersiap untuk mengikuti apel gelar pasukan Operasi Pasukan Terpusat (OPS) Lilin di Lapangan Lalu Lintas, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/12).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
OPS Lilin 2014. Sejumlah anggota kepolisian bersiap untuk mengikuti apel gelar pasukan Operasi Pasukan Terpusat (OPS) Lilin di Lapangan Lalu Lintas, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kapolri baru diharapkan mampu meningkatkan citra positif kepolisian di mata masyarakat.

“Kapolri baru harus memberikan citra yang lebih baik dimasyarakat, seperti tidak terjadinya bentrokan antara pihak kepolisian dan TNI beberapa waktu lalu. Dan yang paling penting diperhatikan yakni mengubah mental perilaku polisi,” kata anggota Komisi III DPR RI I Putu Sudiartana, Kamis (8/1).

Anggota Fraksi Partai Demokrat ini kemudian menyoroti transparansi di internal kepolisian yang selama ini juga dianggap buruk. Putu mencontohkan, tidak jelasnya jenjang karir untuk pangkat AKBP, komisaris besar hingga jenderal bintang satu.

Ia melihat jenjang karir di kepolisian tergantung kepada koneksi dengan para petinggi, serta ketersediaan dana bagi seseorang untuk naik jabatan. Hal seperti ini kata Putu harus diperbaiki oleh Kapolri baru nanti

“Mereka yang punya koneksi apalagi dana banyak, cepat sekali kariernya, meski orang itu tidak cakap. Sementara yang cakap tapi tak punya uang dan relasi jangan harap dapat tempat,” ujar politikus asal Bali ini

Meski demikian, Putu menyebutkan bahwa DPR khususnya Komisi III menyerahkan sepenuhnya penunjukan Kapolri baru pengganti Jenderal Sutarman ini kepada Presiden Jokowi. Sebab, pemilihan Kapolri kata Putu adalah wewenang presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement