REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bertemu dengan perusahan penyedia dan pelayanan air minum PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) untuk mematangkan pengambilalihan saham Palyja ke Pemprov DKI seluruhnya.
"Palyja tahun ini (proses pengambil alihan saham) selesai," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful Hidayat, Rabu (7/1).
Setelah Palyja resmi diambil alih kepemilikannya oleh Pemprov, kata Djarot,Pemprov tinggal menambah sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan bisa melayani masyarakat dalam masalah air bersih.
"Kalau ada yang tak bagus dan nakal malah jadi benalu dipotong saja," ujarnya.
Djarot memastikan, jika sudah diambil alih, kebocoran sekitar 40 persen seperti yang dialami Palyja sebelumnya dipastikan tidak akan terjadi lagi.
Sementara itu, Direktur Utama PD PAM Jaya Sri Widayanto mengatakan, pertemuannya dengan wakil gubernur untuk menyampaikan seperti apa konsekuensi pengambilalihan saham.
"Jadi memang kemudian Wagub sama dengan pak Gubernur bahwa PAM diminta untuk melakukan proses negosiasi untuk mengalihkan sahamnya Palyja," katanya.
Ia mengatakan, proses pengambilalihan akan dilakukan secepatnya karena tingkat potensi kerugian yang dialami Palyja sangat besar.
"Potensi yang akan datang itu sangat besar. Kita diamkan aja sekarang dari satpol aja udah 1.3 triliun. Defiden yang kemungkinan tidak tercapai bisa Rp 8 triliun," katanya.