Rabu 07 Jan 2015 15:13 WIB

Cari QZ 8501, Kemenlu Permudah Izin WNA

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Indira Rezkisari
 Kru pesawat amfibi Russia Beriev Be-200 mengintip dari jendela ketika pesawat tiba dengan tim SAR di Pangkalan Bun, (3/1), untuk membantu pencarian Air Asia QZ 8501.
Foto: Reuters
Kru pesawat amfibi Russia Beriev Be-200 mengintip dari jendela ketika pesawat tiba dengan tim SAR di Pangkalan Bun, (3/1), untuk membantu pencarian Air Asia QZ 8501.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian luar negeri mempermudah izin masuk warga negara yang membantu pencarian Air Asia QZ 8501.

Direktur Konsuler Kemenlu Tri Tharyat mengatakan biasanya warga negara asing yang masuk Indonesia baru mendapatkan visa dalam tiga hari. "Ini kondisi darurat sehingga kami membebaskan visa bagi negara yang membantu pencarian," ujar dia, Rabu (7/1).

Saat ini 11 negara tengah terlibat dalam pencarian diantaranya 11 negara melakukan SAR dan investigasi dan empat negara membantu mengidentifikasi korban. Singapura paling banyak kirimkan bantuannya. Mereka mengirimkan enam pesawat termasuk helikopter dan lima kapal.

Selain Singapura, negara lain yang mengirimkan armada laut dan udaranya adalah Malaysia kirimkan satu pesawat dan lima kapal, Australia mengirim dua pesawat, Korea Selatan satu pesawat, Amerika Serikat dua kapal dan dua helikopter, Jepang dua kapal dan tiga helikopter.

Sedang Rusia membawa dua pesawat yang salah satunya pesawat amphibi, Selandia satu pesawat, dan Cina satu pesawat.

Tak hanya mengirimkan pesawat dan kapal bantuan yang dikirimkan juga tenaga ahli yang bertugas untuk megidentifikasi korban, mencari blackbox pesawat, dan ahli pesawat Airbus. Prancis mengirimkan dua orang bertugas dibidang KNKT dan dua orang teknisi Airbus.

Inggris mengirimkan dua orang untuk menggunakan alat detektor laut dalam dan bantuan peralatan lainnya. Singapura dan Rusia mengirimkan 10 orang untuk membantu pencarian

Hingga saat ini tiga negara masih menunggu persetujuan Basarnas untuk ikut membantu mereka. "Komando ada di Basarnas sehingga kita mengikuti mereka apa saja bantuan yang dibutuhkan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement