Rabu 07 Jan 2015 14:02 WIB

Moeldoko Akui Alutsista TNI Kurang Memadai untuk SAR

 Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan hasil koordinasi dengan Basarnas di Jakarta, Selasa (30/12). (Antara/Puspa Perwitasari)
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan hasil koordinasi dengan Basarnas di Jakarta, Selasa (30/12). (Antara/Puspa Perwitasari)

REPUBLIKA.CO.ID, SENTUL-- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengaku alat utama sistem senjata (alutsista) TNI masih kurang memadai untuk melakukan peran "search and rescue" (SAR), sebagaimana terlihat pada evakuasi korban dan pesawat Air Asia.

"Evaluasi yang telah kita lakukan, ternyata alutsista yang kita miliki masih belum cukup untuk melakukan SAR. Kita perlu mendorong Komisi I DPR untuk berpikir bersama agar alutsista TNI ke depannya bisa digunakan untuk SAR," kata Panglima TNI usai perayaan Natal bersama dengan rakyat di Gedung "Sentul International Convention Center" (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Sehingga, lanjut dia, ketika terjadi musibah atau kejadian serupa, seperti kecelakaan pesawat AirAsia, maka bisa diatasi dengan baik. Peralatan yang dimiliki oleh negara sahabat yang telah membantu melakukan pencarian korban dan pesawat Air Asia di Laut Jawa, seperti Amerika, Rusia, Jepang, dan Singapura sangat canggih.

"Siapa yang tidak berminat dengan helikopter Seahawk yang dimiliki Amerika? Saya sendiri tergiur melihatnya," katanya.

Ketika ditanya soal telah ditemukannya ekor pesawat AirAsia, Moeldoko enggan berkomentar karena hal itu adalah masalah teknis. "Kalau masalah teknis, saya serahkan kepada Basarnas," katanya.

Panglima TNI mengatakan, kedatangannya ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Selasa (6/1) untuk memberikan motivasi kepada prajurit TNI dan angkatan bersenjata negara sahabat bahwa bangkai pesawat Air Asia dapat ditemukan.

"Saya berikan semangat agar tidak mudah menyerah, meski cuaca dalam proses evakuasi kurang bersahabat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement