REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menanggapi santai laporan Indonesian Corruption Watch (ICW) terkait adanya potensi mark up atau pemahalan harga BBM dan LPG 12 kg pada bulan Januari 2015.
Sudirman mengatakan harus melihat dulu detail laporan ICW tersebut. Bisa saja asumsi yang digunakan ICW berbeda dengan hitungan Pertamina.
"Ini kan hebatnya keterbukaan. Jadi semua orang punya analisis dan punya pandangan sendiri," kata Sudirman di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (6/1).
Meski begitu, Sudirman tidak serta merta bakal mengabaikan laporan ICW tersebut. Sudirman mengaku akan mempelajarinya. "Akan saya komunikasikan juga ke Pertamina," Sudirman menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, ICW menemukan adanya potensi mark up pada harga BBM dan LPG 12 kg. Berdasarkan perhitungan ICW, perkiraan harga keekonomian BBM untuk premium pada Januari 2015 adalah Rp 7.013,67 per liter. Sehingga, penetapan harga premium versi pemerintah yang sebesar Rp 7.600 per liter berpotensi lebih mahal sebesar Rp 586,33 per liter.