REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- "Kami berdoa kepada Allah, semoga pesawat Air Asia segera ditemukan dan keluarga para penumpang tetap tabah".
Sebait doa ini keluar dari mulut mungil Rama (5), salah seorang murid TK Assiyah Bustanul At’fal 04, di Kota Salatiga. Sambil memegang selembar kertas bergambar pesawat Air Asia bertuliskan 'Pray for Air Asia QZ8501', bocah ini tak lupa membaca ummul kitab Al-fatihah 04.
Rama adalah satu dari 45 murid TK Assiyah Bustanul At’fal 04 yang menggelar doa bersama untuk musibah AirAsia QZ8501 di selat Karimata. Selain memanjatkan doa dengan dipandu para pengajarnya, para murid ini juga mengusung belasan poster bergambar pesawat terbang.
Setiap gambar dalam poster juga bertuliskan dukungan moral bagi upaya pencarian para korban yang hingga hari Selasa (6/1) ini belum semua ditemukan. Gambar pesawat dalam poster yang umumnya bercorak merah ini, sebelumnya digambar sendiri oleh murid TK dengan berbagai gaya dan imajinasi mereka.
Di setiap gambar ikut dicantumkan tulisan 'Pray for Air Asia QZ8501' dan 'Pray for Air Asia' serta 'Turut Berduka Cita'.
Menurut Kepala TK Assiyah Bustanul At’fal 04, Tariati musibah penerbangan Air Asia yang gencar diberitakan di media, turut menyita perhatian para muridnya. Kabar perkembangan upaya pencarian bangkai pesawat yang mengalami musibah dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, sangat akrab bagi anak didiknya.
Pun demikian proses pencarian para penumpang yang menjadi korban, hampir tiap hari juga dilihat para murid di rumah. Sehingga terpantik ide agar anak-anak TK ini ikut bersama-sama mendoakan.
"Baik mendoakan agar keluarga korban tetap diberi ketabahan dan berdoa agar proses pencarian korban juga diberikan kemudahan," ungkapnya.
Momentum ini juga menjadi momentum yang tepat untuk melatih kepekaan dan membangun sikap empati bagi anak didiknya. Musibah adalah kehendak Allah, semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan keikhlasan dan kebesaran hati.
Sehingga anak-anak didiknya ikut berempati. "Ini perlu ditanamkan sejak dini agar kelak mereka menjadi individu yang peduli," tegasnya. Sementara itu, kegiatan doa bersama ini dipimpin sendiri oleh Tariati. Ikut membimbing para murid ini para guru pengajar di TK Assiyah Bustanul At’fal 04.
Seluruh murid dan para guru membacakan ayat-ayat suci Alquran serta sholawat agar Allah memberikan yang terbaik dalam penanganan musibah ini.