Senin 05 Jan 2015 21:15 WIB

BNN Gagalkan Penyelundupan Sabu 800 Kilogram

Rep: c94/ Red: Hazliansyah
Badan Narkotika Nasional (BNN).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Badan Narkotika Nasional (BNN).

REPUBLIKA.CO.ID, KALI DERES, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menyita 800 kilogram sabu dari satu mobil box bernomor polisi B 9302 TCE yang terparkir di Lotte Mart Taman Surya, Jalan Satu Maret kelurahan, Pegadungan, Kecamatan Kali Deres, Jakarta Barat, Senin (5/1). 

Dalam pengungkapan kasus tersebut, BNN menangkap sembilan tersangka yang diamankan masing-masing berinisial WCP, CHN, SEP, TSL, TST, SF, SL, SYD, dan AGK, lima orang diantaranya merupakan WNA dan empat orang WNI. Mereka tergabung dalam sindikat narkoba internasional. 

Deputi Pemberantasan BNN, Brigjen Pol Dedi Fauzi menjelaskan, sabu seberat 800 kilogram itu berasal dari Ghuang Zo, Cina. Rencananya barang haram tersebut akan diedarkan di Indonesia.

Dedi mengungkapkan modus yang digunakan jaringan tersebut adalah dengan melakukan penyelundupan melalui laut. Selain itu, ia yakin bila salah satu tersangka, berinisial WCP (40 tahun) merupakan buronan tujuh negara. 

"Merupakan buronan di Indonesia, Hongkong, Flipina, Malaysia, Cina, Macau, dan Mymnar," ujar Dedi. 

WCP merupakan pimpinan kelompok terbesar se-Asia Tenggara, sehingga jaringan ini kerap menyelundupkan Narkoba di beberapa negara di Asia. 

"WCP adalah WNA asal Hongkong. Dan ini menjadi tangkapan paling besar di Indonesia. Barang bukti mobil yang berisi sabu akan dibawa ke BNN untuk diperiksa lebih lanjut,"katanya.

Sementara itu, Kepala BNN, Komjen Pol Anang Iskandar menuturkan,  penangkapan terjadi ketika  sejumlah tersangka sedang mengganti kendaraan dari Mobil Box bernopol B 9301 TCE ke Mobil Luxio bernopol B 1207 SOQ.

"Seluruh tersangka ditangkap saat hendak menukar kendaraan dilokasi kejadian, saat itu sedang diterima oleh pemiliknya,"ujarnya. 

Anang mengaku tengah melakukan pengintaian terhadap para tersangka selama tiga tahun belakangan. "Mereka gunakan jalur laut, pada awalnya di Pulau Seribu lalu berlabuh di Dadap," tutupnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement