REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditengah maraknya pemberitaan media, salah satu keluarga korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura memohon kepada media agar tidak menyalahkan Ayahnya.
Dilansir AFP, Senin (5/1) hal itu diungkapkan oleh putri pilot Kapten Iriyanto yang memohon pada sebuah tayangan televisi swasta untuk semua masyarakat maupun media tidak menyalahkan ayahnya dalam kecelakaan ini.
"Bagaimanapun Ayah hanya korban. Sampai saat ini pun belum diketahui keberadaannya. Keluarga saya saat ini masih dalam keadaan berkabung," kata Angela Anggi Ranastianis dalam video tersebut.
Hal serupa juga ia curahkan dalam akun sosial media path miliknya, dalam akun tersebut dirinya menambahkan bahwa sebagai seorang anak perempuan, ia pun tak menginginkan kejadian yang merugikan penumpang tersebut terjadi. Ia meminta semua tim agar tetap fokus mencari keberadaan pesawat juga Ayahnya.
"Semakin kesini TV semakin mencari kesalahan pada pilot. Tolong, utk saat ini fokuskan untk mencari papa saya. Papa saya blm ktmu. Jangan ngmng ini itu tentang papa saya. Papa saya keadaannya msh blm tau dimana. Please utk semua Stasiun TV utk tdk membuat berita yg seolah-olah menyalahkan papa saya. Mengerti keadaan klrga saya bagaimana kan?," ungkap Angela dalam akun path dan terkoneksi dengan twitternya @angelamy_priono tersebut.
Sebelumnya diketahui pesawat Air Asia Indonesia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu (28/12). Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.
Tim gabungan pencarian dan penyelamatan mulai mendapatkan titik terang setelah menemukan serpihan pesawat dan jenazah sejak Selasa (31/12). Badan SAR Nasional telah mengonfirmasi bahwa yang ditemukan adalah serpihan pesawat Air Asia dan jenazah penumpangnya.