REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pengamat hukum dan politik dari Universitas Nusa Cendana Kupang, Nicolaus Pira Bunga mengharapkan HUT ke-41 PDIP pada 10 Januari 2015 menjadi wahana refleksi partai politik tersebut dalam upaya menguatkan para kadernya menjadi pemimpin masa depan.
"Refleksi ini penting sebagai bahan dan data untuk menghadapi pesta-pesta demokrasi ke depan baik skala lokal seperti pilkada maupun skala nasional seperti pemilu legislator maupun pemilu presiden lima tahun mendatang," katanya di Kupang, Senin (5/1).
Mantan pembantu dekan (PD) I Fakultas Hukum Undana Kupang mengatakan hal tersebut terkait titik lemah PDI Perjuangan dalam setiap hajatan politik berskala lokal dan nasional di Nusa Tenggara Timur yang selalu berada diurutan kedua setelah Partai Golkar.
Padahal hampir sebagian besar dalam satu daerah seperti di Nusa Tenggara Timur kader PDI Perjuangan justru lebih banyak menduduki jabatan politik sebagai gubernur maupun bupati.
Menurut dia, sekalipun PDIP secara politis memegang kekuasaan, namun tidak berarti harus memanfaatkan kesempatan itu untuk mengurus partai, sebab gubernur atau bupati asal PDIP adalah milik semua rakyat setempat bukan milik PDIP.
"Kuranglah etis kalau kemudian digeneralisir bahwa kepala daerah asal PDIP tidak berkontribusi terhadap kemenangan partai dalam pemilu legislator dan lain-lain," katanya.
"Yang benar adalah kader itu sendiri yang hendak maju sebagai calon legislator dari PDIP yang harus berefleksi dan bercermin diri sejauh mana kemasyarakatannya dan kualitas serta rekam jejak yang telah dimiliki sehingga berdampak pada tingkat keterpilihannya," katanya.
Harus diakui bahwa sebagian caleg yang direkrut partai politik hanya untuk memenuhi kuota yang diberikan undang-undang seperti keterwakilan perempuan harus mencapai 30 persen dan lainnya.
Menurut dia, faktor kualitas penting dimiliki oleh para caleg agar kelak terpilih menjadi wakil rakyat, dapat berperan aktif dalam membahas kepentingan rakyat bersama pemerintah.
"Masalah ini hendaknya menjadi bahan refleksi bagi PDI Perjuangan," katanya dan mengharapkan rakyat dapat dengan jeli memilih para wakilnya agar tidak hanya "membeo" selama lima tahun di parlemen.