REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bagi Anda yang senang selfie atau memfoto diri sendiri diminta lebih berhati-hati. Sebab, mayoritas wisatawan yang tenggelam di objek wisata selatan Sukabumi karena selfie di tepian pantai.
Padahal lokasi yang kerap dijadikan foto selfie merupakan daerah rawan kecelakaan laut karena ombaknya cukup tinggi. Sepanjang musim liburan Natal dan tahun baru sejak 25 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawisata) mencatat ada sembilan kasus pengunjung yang tenggelam. Namun 17 korban yang tenggelam berhasil diselamatkan.
"Saat ini kasus terbanyak bukan karena berenang, melainkan akibat foto selfie di pinggir pantai," ujar Sekretaris Balawista Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Yanyan Nuryanto kepada ROL, Senin (5/1).
Yanyan menyebut, belasan wisatawan itu kebanyakan foto selfie di karang yang berada di Pantai Karanghawu. Sayangnya, kata dia, saat berfoto mereka tidak memperhatikan datangnya ombak yang berada di belakangnya.
Akibatnya mereka ikut terbawa arus laut. "Beruntung, para korban berhasil diselamatkan," ucap Yanyan.
Sebenarnya lanjut Yanyan, di sekitar lokasi tersebut telah dipasang rambu-rambu yang memperingatkan pengunjung agar berhati-hati. Sehingga sudah selayaknya para pengunjung memperhatikan peringatan tersebut gar terhindar dari kecelakaan.
Yanyan meneranagkan, Balawista pada momen libur natal dan tahun baru menerjunkan sebanyak 104 orang petugas penjaga pantai. Seratusan petigas tersebut disebar ke 15 pos penjagaan antara lain Palabuhanratu, Minajaya, Ujunggenteng, dan Pantai Pangumbahan.