REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, saat ini tim pencari dan evakuasi jenazah serta pesawat Air Asia QZ8501 menghadapi dua tantangan. Tantangan tersebut, sebutnya berkaitan dengan waktu.
"Tantangan kita makin ke sana. Pertama, kemungkinan korban dan debris (serpihan) mengapung sudah semakin jauh. Kedua, semakin lama korban kondisinya menjadi tidak seperti pada penemuan hari pertama," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Ahad (4/1).
Soelistyo mengatakan, dari hari ke hari, temuan-temuan oleh tim berada di area pencarian dan area prioritas. Korban yang masih sedikit ditemukan, membuat Soelistyo memprediksi masih ada korban yang berada di badan pesawat di dasar laut.
"Besok, kita bertaruh dengan praduga itu, kalau betul, mudah-mudahan kita bisa menghasilkan sesuatu. Karena kurang lebih black box juga ada di sekitar itu, hanya saja tidak berada atau nempel di body (badan pesawat)," ujarnya.
"Kita bermain bersama waktu. Mudah-mudahan cuaca tidak menghambat kita sehingga kita bisa mencapai dua sasaran itu, sekaligus kita melakukan pencarian di wilayah timur," kata Soelistyo menambahkan.