REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali memiliki sebanyak 170 orang pendonor darah resus negatif yang tersebar di kota Denpasar.
"Sebanyak 170 orang pendonor darah sukarela yang memiliki golongan darah resus negatif ini siap untuk dipanggil dalam keadaan darurat," kata Wakil Sekretaris Pengurus PMI Bali, I Gede Sudiartha, di Denpasar, Minggu (4/1).
Jumlah pendonor darah resus negatif itu sudah masuk di dalam kelompok PDDI Donor darah Bali sehingga persediaan golongan darah tersebut akan tetap terpenuhi.
Pihaknya mengakui secara rutin mengingatkan pendonor darah resus negatif itu untuk berdonor. Namun, terkadang kondisi pendonor yang mengalami kendala.
"Untuk menanggulangi hal itu, kami selalu mengingatkan kepada para pendonor untuk selalu menjaga kondisinya saat akan berdonor," ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada para pendonor yang sudah melakukan donor darah melebihi 100 kali berdonor.
"Kami mencatat sudah ada 10 orang pendonor resus negatif yang sudah mendapatkan penghargaan itu," ujarnya.
Anggota Pengurus PMI Bali, I Wayan Riman Aryadi mengakui PMI Bali dalam memenuhi ketersediaan darah selalu siap melayani permintaan darah bagi masyarakat yang membutuhkan maupun dalam melakukan kegiatan donor darah.
"Untuk saat ini persediaan semua golongan darah di PMI Bali masih terpenuhi karena 85 persen sudah ditutupi dengan pendonor darah sukarela," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengakui sebanyak 85 persen ketersediaan darah di PMI Bali terpenuhi dari pendonor sukarela dan donor pengganti (15 persen).
Selain itu, untuk persediaan golongan darah resus negatif diunitnya masih terpenuhi dan tersedia.
Ia menegaskan bahwa dalam organisasi kemanusian harus bersifat dinamis sehingga dapat membuat perubahan kearah lebih baik agar menjadi Indonesia hebat.
"Oleh sebab itu, PMI memiliki visi dan misi menjadi organisasi yang menjungjung tinggi nilai kemanusian," ujarnya.