REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Pemerintah Kota Surabaya korban pesawat AirAsia QZ 8501. Walikota Tri Rismahari menyediakan Kuburan Masal untuk korban AirAsia. Risma mengatakan rencananya ini akan dilakukan dengan setelah ada komunikasi dengan keluarga korban.
“Tapi hal ini perlu persetujuan terlebih dahulu dari pihak keluarga,” kata Risma, Ahad (4/1).
Risma mengatakan pemkot telah mempersiapkan segala hal tentang rencana tersebut, termasuk mesin pengeruk. Pengurusan pemakaman yang ditanggung oleh Pemkot Surabaya.
Sebelumnya telah Pemkot Surabaya juga telah kerjasama dengan Yayasan Rumah Duka Adhi Jasa. Rumah duka ini diperuntukan kepada korban non muslim yang telah teridentifikasi.
Sementara untuk korban beragama Islam akan dimakamkanTPU Keputih, Surabaya akan siap digunakan. Diperkirakan terdapat 26 korban beragama Islam dari 77 korban AirAsia QZ-8501 yang berasal dari Surabaya.
"Tapi yang muslim sedikit yang banyak justru yang di Adi Jasa," kata Risma.
Rencana pembuatan kuburan masal ini dilakukan untuk mengantisipasi temuan korban yang terperangkap di laut selama 7 hari lebih. Yang artinya kondisi korban kemungkinan besar akan rusak dan sulit untuk diidentifikasi.
Hingga Sabtu, Kepala Bagian Dokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol Dr. Budiyono mengatakan total ada 30 jenazah yang diterima RS Bhayangkara. Sebanyak 12 jenazah baru diterima pada siang hari dari Pangkalan Bun untuk selanjutnya dilakukan proses identifikasi.