Ahad 04 Jan 2015 13:27 WIB

Ini Hasil Operasi Penyelaman Dekat Objek Diduga AirAsia QZ 8510

Rep: C01/ Red: Erdy Nasrul
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) meyatakan bahwa sempat dilakukan penyelaman tadi pagi karena cuaca cukup mendukung.  Akan tetapi saat ini operasi penyelaman tersebut telah dihentikan sementara.

"Penyelaman dikendalikan dari KRI Banda Aceh," terang Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo melalui konferensi pers yang diselenggarakan di kantor Basarnas, Ahad (4/1).

Penyelaman ini dilakukan pada Ahad pukul 08.20 WIB karena cuaca cukup baik. Dalam operasi peyelaman ini, dua penyelam berhasil turun. Area penelaman dilakukan dekat dengan area ditemukannya objek 3, objek terbesar yang diduga bagian pesawat AirAsia QZ 8510. Penyelaman ini dikendalikan langsung oleh On Scene Coordinator (OSC) dari KRI Banda Aceh.

Ada tiga hal yang didapati dalam operasi penyelaman ini. Meskipun dua penyelam berhasil turun, jarak pandangnya hanya nol. Artinya, keadaan di bawah laut tidak memungkinkan untuk melihat apapun. Selain itu, operasi penyelaman ini juga menemukan bahwa dasar laut berwujud lumpur. Operasi penyelaman ini juga menemukan bahwa kecepatan air di dasar laut sekitar 3-5 knot.

Setelah dilakukan evaluasi terkait penyelaman ini, Basarnas memutuskan untuk menghentikan operasi ini sementara dengan beberapa pertimbangan. Di samping itu, meskipun pagi tadi cuaca cukup mendukung, saat konferensi pers dilakukan, area penyelaman sedang hujan deras.

"Sekarang hujan deras dan gelombang naik, sehingga belum memungkinkan penyelaman," jelas Soelistyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement