REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Salah satu korban pesawat AirAsia QZ8501, Khairunnisa dikenal sangat mencintai profesinya sebagai pramugari. Bahkan, menurut kedua orangtuanya, pramugari merupakan cita-citanya.
"Dia sangat mencintai profesinya itu, itu merupakan impiannya, dan dia memang sangat menyukai jalan-jalan. Dengan menjadi pramugari, dia bisa jalan-jalan dengan gratis," ungkap ayah Nisa, Haidar seperti yang dikutip CNN, Ahad (4/1).Haidar Fauzi dan istrinya, Rohana, telah mencoba mengikhlasan putrinya tersebut, Khairunisa Haidar Fauzi.
Nisa, ujar Haidar, dikenal sayang dengan keluarganya. Dia juga seorang putri yang taat. Dia selalu rapi dan suka belajar. Nisa, kata Haidar, sangat disukai oleh banyak teman-temannya.
Rohana mengatakan, Nisa memiliki jiwa petualang yang tinggi. Sehingga, katanya, dia memberanikan diri untuk tinggal jauh dari kampung halamannya. Meski jauh, Rohana mengaku Nisa selalu menghubunginya setiap hari, termasuk sebelum dia terbang dengan menggunakan pesawat yang naas itu.
Rohana menjelaskan, biasanya Nisa selalu memberitahu waktu dan lokasi saat melakukan penerbangan. Namun, pada hari naas tersebut, dia tidak melakukannya.
Seperti diketahui, pesawat AirAsia telah mengalami hilang kontak, pada Ahad lalu. Kehilangan kontak ini telah menyebakan para penumpang dan awaknya menghilang serta meninggal. Salah satu dari korbannya, pramugari Khairunnisa telah ditemukan jenazahnya oleh tim evakuasi beberapa waktu yang lalu.