REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Puluhan warga korban longsor di Desa Cirompang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak terpaksa mengungsi karena khawatir terjadi longsor susulan sehubungan meningkatnya curah hujan di daerah itu.
"Kami meminta warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Seksi Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Madlias saat dihubungi di Lebak, Sabtu (3/1).
Ia mengatakan, saat ini warga yang terkena longsoran mengungsi ke rumah-rumah penduduk yang selamat dari bencana alam itu. Peristiwa kejadian ini beruntung tidak memakan korban jiwa, sebab warga lebih dahulu mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sebab lokasi permukiman warga rawan longsor jika curah hujan tinggi.
Longsoran yang terjadi akibat pergerakan tanah sekitar 1,5 meter, namun warga memilih mengungsi ke tempat lain karena lokasinya berada di tebing.
"Kami mengintruksikan warga tetap waspada longsor guna mencegah korban jiwa," katanya.
Menurut dia, saat ini jumlah warga korban longsor yang mengungsi tercatat 36 jiwa dan kini ditampung di rumah warga setempat.
Bencana longsoran tanah itu juga mengakibatkan sebanyak delapan rumah rusak berat. Selain itu juga satu rumah rusak ringan dan empat rumah terancam longsoran tanah.
Curah hujan di wilayah Kecamatan Sobang terjadi sejak pagi, sore hingga malam. Frekuensi curah hujan berlangsung antara dua sampai lima jam sehingga berpotensi bencana banjir dan longsor. "Kami mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam dapat meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.